Sabtu, 14/06/2014 17:38:45 | Dibaca : 17
Ilustrasi : Petani apel di Batu, Jawa Timur
Surabaya (SI Online) – Gubernur Jawa Timur Soekarwo, memastikan Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera mewujudkan rencana membentuk Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Pertanian, yang dapat memberikan layanan kepada petani saat membutuhkan modal untuk menggarap lahan sawah dan ladangnya.
Kepastian adanya upaya untuk mewujudkan rencana itu, disampaikan Pak Dhe Karwo untuk menjawab desakan petani agar Pemerintah Provinsi Jawa Timur segera membentuk BPR Pertanian. Desakkan demikian menyusul sering terdapat petani yang kesulitan permodalan untuk menggarap sawah dan ladangnya, sehingga tidak sedikit petani yang kemudian terjerat rentenir dan pengijon— praktik illegal menurut aturan perbankkan dan haram menurut tatanan Islam.
Djumantoro, Ketua Assosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jawa Timur mengungkap, kehadiran BPR Pertanian selama ini sangat ditunggu oleh petani.
“Petani mendesak untuk membentuk BPR, tepatnya mendesak untuk segera mewujudkan. Karena salah satu janji pasangan Karsa (Soekarwo – Syaifullah Yusuf) ketika kampanye pemilihan Gubernur untuk jabatan periode ke dua, hendak memberi kemudahan kepada petani untuk mengakses permodalan,” ulasnya.
Jika BPR Pertanian segera terwujud, tambah Djumantoro, diyakini akan mampu mengalihkan petani dari keterlibatan dengan praktik rentenir, yang menebar pinjaman dengan cara pembayaran angsuran /cicilan harian dan/atau mingguan, dan berbunga sangat menjerat.
Segmentasi BPR Pertanian sepenuhnya petani. Kelak, diharapkan memberi kemudahan. Petani peminjam, tidak mengembalikan dengan cicilan bulanan, melainkan dapat membayar ketika panen. Agunan, tidak mesti sertifikat tanah—karena umumnya tanah milik petani belum bersertifikat. Jika yang menjadi jaminan dapat menggunakan surat/bukti pemilikan kendaraan bermotor (BPKB), tentu lebih memberi kemudahan. Seperti yang dilakukan rentenir berkedok usaha koperasi, minta agunan dapat berupa surat kepemilikan kendaraan bermotor (BPKB) tersebut.
Dukung Prabowo – Hatta Rajasa
Terpisah Pak Dhe Karwo mengungkap; terdapat gagasan membentuk BPR Pertanian yang dapat memberikan kredit on farm—memberi layanan permodalan bagi petani. “Jadi ini namanya klop. Petani minta BPR Pertanian segera dibentuk. Sementara kami sudah ingin bahkan sudah merencanakan untuk membentuknya,” ulasnya.
Ditambahkan Gubernur, Pemerintah Provinsi Jawa Timur berharap dalam tahun 2015 BPR sudah dapat terbentuk dan segera dapat memberikan layanan di 38 daerah Kabupaten dan Kota di seluruh Jawa Timur.
“Skema inilah yang dibutuhkan rakyat khususnya petani. Kami akan serius agar BPR Pertanian segera dibentuk,” kata Gubernur — yang seperti dikutip Harian Jawa Pos Koran— sudah memastikan menyerahkan dukungan Capres dan Cawapres Prabowo dan Hatta Rajasa. Bahkan kemudian, dia juga masuk menjadi anggota penasihat tim pemenangan.
Mengapa menyerahkan dukungan ke Prabowo ? “Berharap, jika pasangan Prabowo – Hatta Rajasa terpilih, dapat kian membangkitkan perekonomian pedesaan Jawa Timur,” tegas Gubernur yang juga melihat pasangan Capres dan Cawapres ini, berkomitmen dalam pembangunan pedesaan.
Rep : Muhammad Halwan / dbs
Baca Juga
- Jaga Kemurnian Agama, Sekjen FUI Deklarasikan RPKAD
- MUI : Pilih Capres Cawapres Gunakan Pertimbangan Rasional dan Spiritual
- Jika Terpilih, Pemerintahan Jokowi-JK akan Larang Perda Syariat
- Jemaat Gereja Hancurkan Masjid di Bangui
- Relawan Dahlan Iskan Bantah Pernyataan JK
Source: http://ift.tt/1hTCqRI
Category: frontpage
0 Response to "Jawa Timur Berencana Dirikan BPR Pertanian Pada 2015"
Posting Komentar
Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;