Ini Pendapat BATAN Soal PLTN

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Wujud implementasi Peraturan Presiden menyusun kebijakan tentang nuklir tahun 2014 ini

Badan Tenaga Nuklir Nasional (BATAN) akan menerbitkan energi nuklir outlook.

Salah satu isinya adalah usulan yang akan disampaikan kepada pemerintah maupun masyarakat, waktu yang tepat untuk pemanfaatan energi nuklir versi BATAN, seperti pendirian pembangkit listrik tenaga nuklir.

“Sebelumnya kita sudah sering sampaikan 2024 atau 2022 waktu tepat untuk pendirian PLTN. Tapi bentuk laporan biasa. Tapi kalau ini dibuat dalam bentuk dokumen,” kata Kepala BATAN, Djarot S Wisnubroto di Jakarta, Kamis (16/1/2014).

Sebagai lembaga penelitian dan pengembangan, BATAN tidak mempunyai kewenangan memutuskan kapan memanfaatkan tenaga nuklir untuk pembangkit listrik. BATAN hanya memberikan masukan.

“Bangun PLTN itu antara 6-10 tahun, kemungkinan pemerintah baru tahun 2015 yang akan menentukan PLTN. Memang tidak bisa cepat. Kita juga kewajiban memberikan pengetahuan ini loh iptek nuklir atau riset,” katanya.

Rencana pembangunan PLTN di Indonesia memang sudah terdengar sejak dua dasawarsa. Apalagi saar ini pasokan listrik tertekan dengan adanya kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

Salah satu upaya meningkatkan efektivitas penelitian, pengembangan dan pendayagunaan ilmu, BATAN merampingkan organisasi yang ada.

Adapun perampingan itu menyebabkan berkurangnya pejabat eselon 1. Berdasarkan Keppres seluruh pejabat ini baru saja dilantik.

Mereka adalah Falconi Margono Sutarto sebagai Sestama BATAN, Ferhat Azis sebagai Deputi Bidang Sains dan Aplikasi Teknologi Nuklir, Taswanda Taryo sebagai Deputi Bidang Teknologi Tenaga Nuklir dan Anhar Antariksawan sebagai Deputi Bidang Pendayagunaan Teknologi Nuklir.

Baca Juga:

Anas Urbaningrum Pernah Hampir Dihabisi Melalui Racun AC

Tanggapan Ibu Negara Terkait Komentar di Instagram: Saya Jengkel

Pemuda Ini Ereksi 7 Pekan Setelah Akibat Jatuh dari Sepeda

Source: http://ift.tt/19xhkUT

via HeniPutra.Net http://ift.tt/1aSQ16d