Hati-hati, Ponsel Pintar Palsu Beredar di Semarang dan Solo


TRIBUNNEWS.COM, SEMARANG – Telepon seluler pintar (smartphone) diduga palsu beredar luas di Kota Semarang dan Solo. Merek yang banyak dipalsukan yakni Samsung Galaxy, terutama untuk jenis S4 dan S4 mini serta Note 3. Terpaut harga hingga Rp 3 juta, ponsel palsu ini memiliki bentuk fisik dan fitur yang nyaris sama dengan aslinya.


Sebutan untuk produk palsu ini beragam, mulai supercopy, kingcopy, dan replica. “Kualitas paling mendekati asli biasanya disebut Kingcopy,” kata seorang mekanik ponsel di Semarang, akhir pekan lalu.


Para penjual membanderol S4 mini palsu (layar 4,7 inchi) seharga Rp 1,3 juta hingga Rp 1,6 juta. Sedangkan untuk S4 palsu dibanderol antara Rp 1,6 juta – Rp 2 juta.


Vendor Samsung resmi sendiri menjual S4 mini seharga Rp 4,7 juta – Rp 5 juta dan S4 Rp 6,5 juta – Rp 7 juta. Sedangkan Note 3 replika sekitar Rp 1,9 juta, jauh lebih murah dibandingkan aslinya yang berkisar Rp 8,5 juta.


Penelusuran Tribun Jateng, penjual gadget palsu di Semarang tidak berani memajang barang dagangan di rak etalase seperti memajang ponsel-ponsel asli. Hal itu diduga karena para penjual takut bila ketahuan aparat berwenang. Para penjual tidak akan melayani calon pembeli yang gerak-geriknya mencurigakan.


Menurut sejumlah sumber, polisi sebenarnya beberapakali merazia konter-konter yang menjual ponsel replika ini, namun kasus tersebut belum pernah sampai ke persidangan.


Saat Tribun mewawancarai beberapa penjual di pusat penjualan handphone di Kawasan Simpanglima, mereka mengaku tidak mempunyai stok atau tidak menyediakan segala jenis smartphone replika. Kondisi itu berbeda ketika Tribun menyamar sebagai calon pembeli. Di sentra penjualan ponsel itu, penjual menawarkan S4 palsu.


“Kalau mau nanti akan saya ambilkan, ready stock. Kalau dipajang bahaya, beberapa waktu lalu ada penjual yang tertangkap polisi karena menjual barang tersebut (Samsung palsu),” ujar seorang penjual handphone di Kawasan Simpanglima.


Penjual ponsel ‘abal-abal’ ini memberikan garansi selama satu bulan. Bila ada kerusakan dalam tempo sebulan pascapembelian maka pembeli akan mendapatkan unit smartphone baru. “Namun catatannya handphone tersebut tidak boleh lecet. Kalau lecet maka garansi tidak berlaku lagi,” ujar penjual tersebut.


Seorang penjual ponsel di Semarang mengatakan, Samsung replika itu diperolehnya dari seseorang di Batam, Kepulauan Riau. Harga beli secara grosir Rp 1.060.000 per unit. “Pemasarannya memang sembunyi-sembunyi. Barangnya banyak, namun menjualnya secara eceran di konter-konter,” ujar penjual tersebut.


Di Solo, sejumlah pedagang di pusat jual beli gadget di kawasan Singosaren, membenarkan smartphone palsu banyak beredar. Hanya saja saat ini para pedagang tak lagi bisa menjual secara bebas. Beberapa bulan lalu polisi menyita seluruh barang pedagang karena menjual smartphone palsu.


Ayub, seorang pedagang smartphone di kawasan Matahari Singosaren mengatakan pedagang kini tak berani menjual ponsel palsu secara terang-terangan. “Bahkan bisa dibilang saat ini produk tersebut sudah tidak ada. Kemarin ada pedagang yang nekat jual satu barang palsu, akibatnya semua barang di konternya diangkut petugas,” terangnya, Jumat (10/1/2014).


Dirinya menyebut kalaupun barang palsu tersebut masih ada, pedagang menjual di luar kawasan Pasar Singosaren.


Baca Juga:


Abraham Samad Pernah Melobi Anas Agar Terpilih Jadi Ketua KPK


Ini Doa Korban Banjir Kampung Pulo untuk Jokowi


Busyro: Anas Punya Kepentingan dan Kewajiban ‘Bernyanyi’



Source: http://id.berita.yahoo.com/hati-hati-ponsel-pintar-palsu-beredar-di-semarang-094908843.html






via HeniPutra.Net http://heniputra.net/hati-hati-ponsel-pintar-palsu-beredar-di-semarang-dan-solo.html

0 Response to "Hati-hati, Ponsel Pintar Palsu Beredar di Semarang dan Solo"

Posting Komentar

Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;