Nasional
Kamis 24 Muharram 1435 / 28 November 2013 23:00
TOKOH ICMI sekaligus Menteri di Kabinet Reformasi Pembangunan (1998-1999), AM Saefuddin, prihatin dengan kondisi demokrasi Indonesia dari ke masa.
Dalam acara seminar “Refleksi Spirit Perjuangan Partai Masyumi di Indonesia” di Aula gedung Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) Jl. Kramat Raya Jakarta (27/11/2013) politisi senior di Partai Persatuan Pembangunan ini memaparkan rusaknya demokrasi di Indonesia dari masa ke masa.
AM Saefuddin mengatakan bahwa demokrasi terpimpin di era Soekarno merupakan kesalahan demokrasi terbesar di Indonesia.
“Demokrasi terpimpin yang kemudian menjadikan Soekarno sebagai Presiden seumur hidup adalah kesalahan demokrasi terbesar di Indonesia,” ungkapnya.
Ketika kekuasan berpindah ketangan Soeharto dan memulai Orde Baru, walau terjadi perubahan politik, demokrasi masih jauh panggang dari api.
“Orde Baru yang mengangkat demokrasi Pancasila sebagai asas tunggal pun sejatinya melahirkan melahirkan presiden seumur hidup juga,” papar beliau.
Memasuki era reformasi, AM Saefuddin menyebutnya sebagai Orde Uang. Dimana orang dengan kapabilitas yang mumpuni sekalipun akan sulit terpilih menjadi pemimpin tanpa uang atau akses kepada pemilik modal.
“Mampukah kita melawan Orde Uang untuk menegakkan kalimat ‘Atas berkat dan rahmat Allah yang Maha Kuasa”’,” tuturnya.
Sebagai penutup AM Saefuddin meminta agar umat Islam mendo’akan agar partai Islam yang ada saat ini makin mendekatkan diri kepada Allah SWT agar dapat merembukkan pemimpin untuk umat Islam kedepan tanpa menjadikan uang (keuntungan) sebagai dasar. [eza/islampos]
Redaktur: Saad Saefullah
Source: http://www.islampos.com/saefuddin-sebut-orde-baru-sebagai-orde-uang-88268/?utm_source=rss&utm_medium=rss&utm_campaign=saefuddin-sebut-orde-baru-sebagai-orde-uang
0 Response to "AM Saefuddin Sebut Orde Baru Sebagai Orde Uang"
Posting Komentar
Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;