[108] Mungkinkah Jadi Pengemban Dakwah?

Assalamu’alaikum Wr.Wb


Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga yang saya hormati, saya sangat terinspirasi dengan kegiatan Muktamar Khilafah di Jakarta beberapa waktu lalu. Ingin rasanya bisa ikut memperjuangkan syariah dan khilafah. Tapi mungkin atau tidak ya Ustadzah? Saya belum memiliki modal yang kuat dan malu karena belum bisa berbicara di depan umum juga belum bisa mengaji Alquran dengan baik. Tetapi saya gemas sekali dengan orang-orang sekuler yang benar-benar tidak rela Islam tegak kembali. Bagaimana ya Ustadzah? Mohon nasihatnya.


Wasalamu’alaikum Wr.Wb


BT


Bogor


Wa’alaikumsalam Wr.Wb


Ibu BT yang baik,


Alhamdulillah, ikut senang mendengarnya, Anda saat ini sudah mulai tergerak hatinya untuk ikut memperjuangkan syariah dan khilafah. Semoga niat baik ini, sudah tercatat sebagai amal baik yang akan menolong Anda di hari akhir nanti. Motivasi atau keinginan yang muncul dari kesadaran insyaAllah akan lebih kuat dan tidak mudah dipengaruhi oleh hal-hal di luar diri Anda. Dan motivasi internal ini akan tetap terjaga jika senantiasa dikaitkan dengan pemahaman keislaman Anda bahwa mengkaji Islam, kemudian memperjuangkannya adalah sebuah kewajiban. Dengan begitu Insya Allah semangat Anda akan tetap terus menyala.


Ibu BT yang baik,


Setiap orang memiliki kekurangan dan kelemahan. Namun ingatlah ada sebuah nasihat yang indah bahwa ketika hari ini kita lebih baik dari hari kemarin, maka kita termasuk orang yang beruntung. Niat baik Anda ingin ikut serta memperjuangkan agama Allah SWT, harus menjadi dasar sebagai motivasi untuk memperbaiki diri. Bukankah anak tangga kesepuluh yang kita lewati, harus melewati anak tangga pertama? Motivasi yang kuat ingin memperjuangkan din-Nya, Insya Allah akan meneguhkan niat kita meskipun harus belajar membaca Alquran dari nol dan menghilangkan rasa malu untuk berbicara di depan umum. Ada pengemban dakwah yang awalnya mungkin juga terlambat untuk bisa membaca Alquran. Tapi lebih baik terlambat daripada tidak bisa sama sekali bukan? Sekarang sudah banyak cara belajar cepat membaca Alquran yang menyenangkan, dengan semangat yang tinggi Insya Allah Anda akan dengan mudah dan cepat juga mempelajarinya.


Ibu BT yang baik,


Rasa malu ketika tampil di depan umum memang biasa terjadi. Ini merupakan ekspresi dari kecemasan (ketakutan). Rasa takut/cemas merupakan salah satu bentuk manifestasi naluri mempertahankan diri (gharizatul baqa’). Perasaan takut atau cemas akan muncul kalau ada sesuatu yang mempengaruhi seseorang, bisa berupa fisik atau ilusi yang berkaitan dengan naluri tersebut. Misalnya muncul rasa cemas atau takut ketika bertemu dengan binatang buas, takut ketika akan ulangan, maju ke depan kelas, tampil di depan audiens, memimpin suatu rapat karena merasa tidak mampu dan sebagainya. Bila rasa takut ini menimpa seseorang, akan timbul kekacauan dalam berpikir dan hilangnya kemampuan untuk memutuskan sesuatu, yang pada akhirnya menghilangkan konsentrasi dan kemampuan mengidentifikasikan. Kegugupan, kecemasan seperti yang Anda alami seharusnya tidak perlu terjadi. Semuanya itu bisa dihilangkan, jika Anda berusaha sungguh-sungguh. Perasaan malu ini biasanya muncul karena kurangnya rasa percaya diri. Ada beberapa tips yang bisa anda lakukan.


Pertama, persiapkan materi dengan sebaik-baiknya. Anda harus betul-betul mampu menguasai materi yang akan disampaikan. Persiapan ini sangat penting dilakukan karena jika materi yang akan disampaikan tidak dikuasai dengan baik, maka audiens tidak akan tertarik. Kedua, pelajari materi yang akan disampaikan dengan teliti dan hati-hati. Persiapkan alat bantu jika memang diperlukan. Ketiga, datanglah ke tempat acara lebih awal. Waktu yang terlalu mepet atau bahkan terlambat akan membuat lebih gugup. Keempat, berdoalah sebelum menyampaikan materi di depan audiens, agar lidah tidak kelu dan lancar dalam menyampaikan. Ada sebuah doa yang bisa Anda amalkan :


“Rabbishrah lii shadrii wa yassir lii amrii. Wahlul’uqdatan min lisaanii yafqahuu qaulii”


“Artinya: Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah urusanku. Lepaskanlah kekakuan lidahku, agar mereka mengerti perkataanku”.


Kelima, kenali audiens yang akan hadir dalam acara. Dengan mengenal terlebih dahulu siapa saja yang akan hadir Anda akan lebih siap. Keenam, yakinlah bahwa Anda menyampaikan sesuatu yang menarik. Hal ini dapat dilakukan dengan banyak menyampaikan contoh atau fakta yang sedang terjadi disesuaikan dengan keadaan audiens. Ketujuh, sering melakukan latihan. Misalnya dengan latihan berbicara di depan cermin. Hal ini akan membantu Anda mengerti apa yang akan dilihat audiens. Kalau memungkinkan rekam suara Anda ke dalam kaset atau video. Setelah itu, dengarkan dan atau tonton. Perhatikan bagian yang perlu diperbaiki. Mudah-mudahan bisa membantu… Selamat berjuang..


.


Source: http://mediaumat.com/konsultasi/4925-108-mungkinkah-jadi-pengemban-dakwah.html



0 Response to "[108] Mungkinkah Jadi Pengemban Dakwah?"

Posting Komentar

Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;