Assalaamu’alaikum Wr.Wb
Ibu Pengasuh Rubrik Konsultasi Keluarga yang saya hormati, saya punya dua anak laki-laki umur 5 dan 7 tahun. Dalam pergaulan sehari-hari ada temannya yang nakal, sehingga suka memukul anak saya. Apa yang harus saya ajarkan kepada anak saya untuk menyikapi kenakalan temannya itu? Bolehkah membalas atau tidak? Karena kekhawatiran saya, jika tidak dibalas, anak saya bisa jadi anak cengeng. Tapi jika saya ajarkan untuk membalas, akan jadi legitimasi bagi anak saya untuk berkelahi. Dan kalau tidak dapat membalas biasanya dia meluapkan dengan cara menangis sejadi-jadinya, menahan amarah karena ingin membalas tapi tidak berani. Akhirnya meluapkan kemarahannya pada saya atau adiknya dengan cara menendang atau memukul. Bisa dialihkan perhatiannya jika diajak pada sesuatu yang menarik hatinya. Jazakillah atas jawabannya.
Wassalaamu’alaikum Wr.Wb
LD
Brebes Jawa Tengah
Wa’alaikumsalam Wr.Wb.
Ibu LD yang baik,
Alhamdulillah, Allah SWT telah memberikan anugerah yang luar biasa buat Anda dan keluarga. Dua anak laki-laki, semoga keduanya selalu sehat dan menjadi anak yang shalih. Pada setiap diri manusia, termasuk anak-anak, telah diberikan potensi hidup berupa akal, kebutuhan jasmani dan naluri. Salah satu naluri yang diberikan Allah SWT kepada kita adalah naluri untuk mempertahankan diri (Gharizah Baqa’). Naluri ini tampak di antaranya, adanya keinginan untuk eksistensi diri, rasa takut, rasa memiliki, marah, dan sebagainya. Perilaku memukul biasanya muncul saat anak sedang marah. Meskipun memukul merupakan reaksi yang sering dilakukan anak ketika sedang merasa kesal atau marah, tapi tentu bukan berarti Anda boleh membiarkan anak-anak saling memukul.
Ibu LD yang baik,
Ketika anak Anda dipukul temannya, maka Anda tidak boleh diam, karena itu adalah tindakan kedzaliman. Latih anak Anda untuk menyatakan ketidaksukaan, ketidaksetujuan dan penolakan melalui ucapan. Ajarkan padanya kemampuan asertif, yaitu kemampuan untuk menyampaikan pendapat pada orang lain dengan cara yang tepat. Termasuk kemampuan untuk mengatakan “tidak” atas tekanan-tekanan yang dia alami. Anak Anda melampiaskan kemarahannya pada Anda dan adiknya dengan cara menendang atau memukul, karena selama ini dia tidak berani mengatakan apa-apa kepada teman yang menyakitinya. Ajarkan anak untuk mengatakan. “Jangan memukul, itu membuat aku sakit”, “Anak yang tidak suka memukul itu akan disayang Allah, dan akan dimasukkan ke surga”. Atau kalimat-kalimat lain yang menyatakan ketidaksukaan.
Ibu LD yang baik,
Jika anak Anda terus disakiti, dan cara pertama tidak mempan, maka latih anak Anda sebaik-baiknya untuk melawan. Melawan bukan berarti mengajarkan balas dendam, apalagi menyuruh anak Anda untuk berkelahi. Melawan artinya, tidak diam saat orang lain menyakiti kita. Anak-anak harus juga dilatih untuk menegakkan kebenaran. Melawan tidak berarti harus melukai orang lain. Anda bisa menyampaikan pada anak, “Jika teman kamu mau memukul, kamu pegang tangannya, jangan biarkan dia memukul kamu”. Melawan bisa juga dengan jalan mencari cara-cara damai untuk menyelesaikan perselisihan seperti tahap pertama “diajak bicara”. Melawan dalam bentuk lain adalah “lari”, jika memang anak Anda tidak kuat untuk melawan. Menghindari dari bahaya atau setidak-tidaknya tidak membiarkan terus-terusan dipukul.
Ibu LD yang baik,
Ada kalanya kita sendiri dalam kehidupan nyata tidak memiliki kekuatan, atau tenaga anak kita tidak memungkinkan untuk melawan karena teman yang yang memukul lebih kuat. Maka, latih anak untuk berani melaporkan. Saat di sekolah, laporkan kepada guru, saat di lingkungan tetangga boleh melaporkan pada orang tua anak yang menyakiti. Mengalihkan perhatiannya pada hal-hal yang menarik untuk menghentikan luapan emosi anak Anda, saat dia marah karena tidak berani melawan temannya, sesekali boleh dilakukan. Tapi tetap harus disertai dengan memberikan pengertian bahwa apa yang dilakukan adalah salah. Jika ia memukul Anda, dengan tenang jauhkan tangannya dan pegang dia. Katakan dengan singkat dan sungguh-sungguh, tapi tanpa kemarahan, “Tolong jangan pukul Umi. Itu menyakitkan.” Lalu, gunakan tangannya untuk mengusap secara lembut, bagian tubuh Anda yang ia pukul, dan katakan, “Lihat, inilah yang Umi sukai.” Semoga anak Anda menjadi anak-anak yang membanggakan.
Source: http://mediaumat.com/konsultasi/4924-107-jika-anak-sering-dipukul-temannya.html
0 Response to "[107] Jika Anak Sering Dipukul Temannya"
Posting Komentar
Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;