Ngomik bangun ruang berkarya bagi komikus pemula di Indonesia

Ngomik Article Page halaman utama situs

Industri komik di Indonesia sedang berusaha bangkit. Banyak kegiatan seperti kompetisi atau workshop diadakan untuk mengimbangi antusiasme komikus pemula di tanah air. Namun di industri ini, salah satu masalah yang dihadapi adalah kurangnya ruang untuk menunjukkan karya pada para pembaca. Ini tentunya dapat menghambat komikus pemula yang mengasah keterampilan mereka lebih lanjut dengan meminta penilaian dan kritik dari calon pembacanya. Ngomik, sebuah startup Indonesia, berusaha membuat ruang interaksi bagi pembaca dan komikus pemula di Indonesia.


Ngomik adalah sebuah media penerbitan komik digital dimana pengguna dapat membaca, membeli, serta menerbitkan komik. Ngomik adalah produk dari Javan, sebuah perusahaan IT Solution yang bergerak dalam pengembangan software dan aplikasi mobile. Namun sejak bulan desember 2013, Ngomik sudah berdiri sendiri. Di artikel lain, saya juga sempat membahas aplikasi akuntansi buatan Javan yang bernama Hartaku.


Situs Ngomik telah memiliki lebih dari 81.000 pengguna terdaftar dan kurang lebih 2.000 di antaranya telah mengupload komik karya mereka. Situs tersebut juga mengaku telah mengumpulkan lebih dari 6.500 judul dan 11.000 chapter komik. Ngomik sendiri memiliki rata-rata 1.9 juta pageviews per bulan.


Saat ini, startup Ngomik sedang menjalani proses inkubasi dari Ideabox hingga bulan Maret 2014.


Platform bagi pembaca dan komikus Indonesia


Setelah mendaftarkan diri, pengguna dapat memilih untuk mengupload komik, membaca komik lain, atau menyapa member Ngomik lainnya. Pengguna dapat membaca komik berdasarkan beberapa kategori seperti “terbaru”, “terpopuler”, “featured”, “premium”, serta “top series”.


Dalam Ngomik, baik komikus dan pembaca dapat menggunakan fitur “konten premium”. Melalui fitur ini, pembaca dapat membaca komik premium yang direkomendasikan oleh tim kurator Ngomik, sedangkan komikus dapat mempublikasikan komik mereka dalam bentuk premium untuk menjual komik mereka.


Pembaca hanya dapat membaca lima halaman pertama dari komik premium. Untuk membaca selengkapnya, pembaca perlu membayar harga komik premium, yang bervariasi dari Rp 500 hingga Rp 10.000. Pembayaran dapat dilakukan melalui transfer ke bank BCA dan Mandiri, menggunakan voucher Indomog dan UNIK (Uang Elektronik), atau melalui pembayaran menggunakan pulsa di operator seperti Axis, XL, Tri, dan Telkomsel.


Di sisi lain, komikus akan menerima royalti dari pembelian komik premium buatan mereka. Royalti yang diterima akan diberikan dalam bentuk “Cash”, sebuah sistem poin yang mencerminkan jumlah uang komikus. Poin “cash” tersebut dapat diuangkan dengan syarat nilai penarikan minimal Rp 100.000 dengan biaya administrasi sebesar Rp 5.000.


Pengguna Ngomik juga dapat mengupload artwork serta cerita tertulis. Pengguna yang telah mengupload komik atau karya mereka dapat menerima feedback dari para pembaca dalam bentuk komentar atau “jempol”.


Sistem “koin” dan fitur lainnya


Ngomik memiliki sistem poin lain bagi pengguna bernama “koin”. Koin yang telah dikumpulkan dapat digunakan untuk membuka akses ke fitur virtual, seperti profil avatar yang dapat bergerak atau pilihan untuk mengganti username. “Koin” dapat dikumpulkan setiap kali pengguna berkomentar atau menerima “jempol” di karya buatan sendiri.


Di situs ini tersedia juga forum Ngomik, dimana pengguna dapat berdiskusi mengenai komik seperti software menggambar, tutorial menggambar, pengalaman menulis, dan lainnya. Pengguna juga dapat mencari tahu tentang acara lomba atau kegiatan yang berkaitan dengan komik di halaman “event”. Ngomik juga menerbitkan sebuah majalah bernama Kolom, yang membahas tentang dunia komik Indonesia. Majalah ini dapat didownload dalam bentuk PDF.


Potensi di komik-komik Indonesia


Wisnu Manupraba, product manager dari Ngomik, bercerita bahwa startup ini bermula sebagai proyek iseng pada tahun 2010. Di akhir tahun 2010 sampai 2011, Ngomik mulai mengikuti beberapa kompetisi startup dan memenangkan beberapa penghargaan dalam kompetisi Telkom Indigo Fellowship, iMulai 3, Sparxup, dan Bubu.


(Baca juga: Berawal dari hobi, Tokyo Otaku Mode ingin menjadi pusat otaku di dunia)


Menurut Wisnu, uang dari industri komik sendiri mungkin tidak terlalu besar, tapi komik merupakan langkah paling mudah dan murah untuk membangun karakter dan cerita. Ketika sebuah komik menjadi terkenal, maka akan ada banyak produk turunan seperti film, animasi, game, dan merchandise. Ngomik berharap untuk melahirkan komik-komik terkenal dan memajukan industri komik Indonesia.


Pembelian komik digital di masa depan


Ngomik memonetasi startup mereka melalui fitur konten premium, iklan banner, serta konten sponsor dalam komik. Ngomik berencana untuk menjadi partner resmi penjual resmi komik digital bersama penerbit-penerbit buku cetak seperti Reon Comics, Gramedia, dan Bukune. Wisnu berkata Ngomik juga ingin membangun user experience, sistem monetasi, serta sistem kurasi konten yang lebih relevan dalam situs mereka.


Selain peningkatan situs, Ngomik juga berencana meningkatkan kualitas aplikasi mereka untuk membaca komik di perangkat mobile Android. Selain itu, Ngomik juga akan menambahkan Indosat sebagai sponsor, sehingga pengguna dapat melakukan pembelian komik menggunakan Indosat, Telkomsel, XL, Axis, dan Tri.


Saat ini sudah cukup banyak situs-situs yang menawarkan komik digital. Di Indonesia, Ngomik akan bersaing dengan Komikoo, Makko, dan Dbkomik.


Aplikasi Ngomik tersedia gratis untuk android dan Blackberry.


(Diedit oleh Yasser Paragian)


Source: http://ift.tt/1funxio






via HeniPutra.Net http://ift.tt/1kSJ483

0 Response to "Ngomik bangun ruang berkarya bagi komikus pemula di Indonesia"

Posting Komentar

Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;