Mengapa Para Hacker "Mati Kutu" Terhadap Amazon.com?

Kelompok peretas (hacker) yang menamakan dirinya "Anonymous" mencoba dan
gagal untuk "menguasai"  Amazon.com pada hari Kamis. Mereka mengaku 
beberapa kali mencoba menembus pertahanan amazon.com, namun selalu kandas.

Anonymous adalah kelompok yang bermarkas di 4chan.org,
bersepakat untuk menyerang situs-situs yang dianggap musuh. Dan,
"musuh" mereka kali ini adalah mereka yang dianggap mendukung
pemberangusan Wikileaks. Di masa lalu, Anonymous sukses menyerang 
Motion Picture Association of America dan Asosiasi Industri Rekaman
Amerika.

Yang menempatkan Amazon menjadi sasaran bidik Anonymous,
adalah karena WikiLeaks adalah salah satu pelanggan website-hosting
Amazon. Amazon memberikan WikiLeaks boot setelah rilis kontroversial
situs dari harta rahasia dokumen Departemen Luar Negeri AS. Namun
belakangan, layanan dihentikan.

Minggu ini, Anonymous
meluncurkan kampanye menentang situs-situs yang "menyerang" WikiLeaks.
Di bawah bendera "Operasi Payback," kelompok Anonymous menyerang banyak
situs, antara lain Amazon dan situs resmi beberapa negara. Mereka sukses
menjatuhkan Mastercard.com dan situs Visa dan PayPal. (Transaksi
Mastercard dan Visa yang berjalan benar-benar independen dari situs web
mereka tidak terpengaruh). Juga situs pemerintah Swedia. Tapi tidak Amazon.com.

Anonymous membuat serangan yang tidak melalui hacking,
alias menggangsir situs itu, tetapi hanya dengan mengarahkan lonjakan
lalu lintas raksasa ke situs yang ditargetkan. Ini disebut serangan
DDoS, penolakan layanan jangka pendek,  dan ini terkenal sulit untuk
sebagaian besar situs mempertahankan diri.

Serangan itu sendiri tidak canggih. Itu setara dengan hanya menekan tombol "refresh" ribuan kali pada sekali waktu. Peretas menggunakan program otomatis untuk melakukannya.

Kembali
ke soal tak terjebolnya Amazon, analis IT media CNN menyatakan serangan
mereka dilakukan di saat yang tak tepat. Menjelang libur panjang Natal
dan tahun baru, mereka memperkuat situsnya untuk mengantisipasi rush Desember.

Amazon
memiliki kapasitas server sangat besar terkenal tangguh. Situs ini
menjadi salah satu sasaran amuk Anonymous karena di sinilah semula
Wikileaks berumah. Tekanan pemerintah Amerika serikat membuat Amazon
menutup layanannya untuk situs milik Julian Assange itu. Anonymous
dikenal sebagai pembela Wikileaks.

Amazon juga telah
bertahun-tahun membuat dan menyempurnakan sebuahinfrastruktur yang
ekastis, yang disebut EC2, yang dirancang untuk secara otomatis untuk
menangani lonjakan trafik skala raksasa. Perusahaan ini memiliki
kapasitas server yang begitu banyak, dan karenanya menjalankan usaha
sambilan dengan menjadi hosting situs-situs lain. Pelanggannya termasuk
New York Times, Second Life, Etsy, Playfish, Indianapolis 500, dan
Washington Post.

Namun model keseluruhan Amazon adalah membangun
bisnis yang tak terpengaruh lonjakan lalu lintas yang intens. Musim
belanja liburan dasarnya adalah serangan DDoS selama sebulan di server
Amazon - sehingga perusahaan telah melakukan banyak upaya untuk
membentengi dirinya sendiri.

Anonymous sebetulnya menyadari hal
ini. Namun, mereka tetap menggempur, sampai akhirnya, "Kami tidak
memiliki kekuatan cukup," demikian tweet mereka di Twitter.

Sebaliknya,
mereka memutuskan untuk pergi ke PayPal API, dan sukses. Kendati
begitu, pihak Paypal mengaku tak terpengaruh.  "Serangan-serangan ini
memang melambatkan  website itu sendiri, namun belum secara signifikan
berdampak pada pembayaran," kata seorang perwakilan PayPal. republika.co.id

0 Response to "Mengapa Para Hacker "Mati Kutu" Terhadap Amazon.com?"

Posting Komentar

Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;