Pembunuhan di Rumah Sakit Terhadap Pasien Rohingya Kembali Terungkap

Dunia

Selasa 28 Jamadilakhir 1435 / 29 April 2014 12:00

PEMBUNUHAN lain yang dilakukan oleh para dokter di Rumah Sakit Umum Sittwe Myanmar terhadap pasien Rohingya, telah terungkap setelah seorang wanita hamil 18 tahun tewas pada 24 April. Hal tersebut dilaporkan pada hari Senin (28/4/2014).

Zuhra Khatun, yang merupakan salah satu dari banyak pengungsi Rohingya Myanmar, dilarikan ke dokter setempat di kamp pengungsi di kota Sittwe (Akyab) pada tanggal 15 April. Khatun dilarikan ke rumah sakit tersebut setelah mengalami komplikasi saat melahirkan.

Dokter setempat tidak mampu membantu proses melahirkan bayi kembar Khatun, dan dengan cepat merujuk ke Rumah Sakit Umum Sittwe. Keluarganya awalnya menolak, setelah dokter di rumah sakit Sittwe diketahui menyiksa dan membunuh pasien Rohingya, tetapi mereka tidak punya pilihan lain.

Pada saat kedatangannya di rumah sakit, Khatun diberitahu bahwa bayinya telah meninggal dalam kandungan dan ia harus dioperasi untuk mengeluarkannya. Dia dibius dan tetap tertidur sampai keesokan harinya. Ketika ia bangun ia sudah menemukan goresan dan memar di wajahnya.

Menurut sebuah laporan Rohingya Vision, para dokter kemudian datang untuk mengganggu luka di rahimnya. Sementara mayat anak-anaknya yang belum lahir dilemparkan di depannya. Pada hari Kamis 24 April setelah menyiksa pasien tersebut, dokter memberikan wanita Rohingya itu suntikan mematikan. Dia meninggal tak lama kemudian.

Sebelumnya pada April, Hasina Begum 28 tahun, seorang pengungsi Rohingya yang telah mengungsi setelah desanya diratakan dengan tanah oleh ekstrimis Budha, tiba di Rumah Sakit Umum Sittwe setelah juga menderita komplikasi pada kehamilan. Dia juga tewas setelah tiga hari penyiksaan oleh perawat atas perintah dokter. [ds/islampos/worldbulletin]

Redaktur: Dini Sri Mulyati