TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Chief Operating Officer Power Mining & Downstream Medco Energi, Budi Basuki berharap minyak kelapa sawit yang diekspor ke Singapura, jangan diimpor kembali ke Indonesia dalam bentuk biodiesel. Karena hal itu sama saja membuktikan kekurangan negara mengembangkan teknologi konversi minyak kelapa sawit ke biodiesel.
“Jangan sampai CPO (crude palm oil/minyak kelapa sawit) ekspor ke Singapura kita impor biodiesel,” ujar Basuki, Jumat (21/3/2014).
Basuki menjelaskan dari total produksi minyak kelapa sawit dalam negeri, hanya 5,5 persen yang digunakan menjadi biodiesel. Padahal kebutuhan biodiesel dalam negeri minimal membutuhkan 20 persen total produksi minyak kelapa sawit.
“Sekarang kapasitas 5,5 persen dalam negeri tambah 20 persen sedikit, tapi kita tetap butuh teknologi,” ungkap Basuki.
Basuki menambahkan untuk membangun kilang khusus produksi minyak kelapa sawit sekaligus mengubah jadi biodiesel membutuhkan anggaran 300 juta dollar AS. Dengan kilang tersebut minyak kelapa sawit yang diproduksi bisa mencapai 1000 ton per tahun.
Dengan anggaran tersebut, Basuki menghimbau agar pihak swasta juga ikut ambil andil dalam pengembangan teknologi kilang tersebut. Pasalnya pemerintah belum tentu bisa membangun dengan anggaran yang ada.
“Pembangunan kilang jangan menunggu dari pemerintah, kalau investor swasta mau silahkan,” papar Basuki.
Baca Juga:
Minyak Kelapa Sawit Diekspor, Indonesia Impor Biodiesel
KPK Buat Film Bioskop Mengenai Karut Marut Bisnis Sapi
Pengguna Internet Indonesia Paling Puas dengan Belanja Online
Source: http://ift.tt/ODdz7g
via HeniPutra.Net http://ift.tt/1jeT5en
0 Response to "Minyak Kelapa Sawit Diekspor, Indonesia Impor Biodiesel"
Posting Komentar
Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;