TEMPO.CO, Jakarta – Penyedia layanan teknologi informasi SAP menyatakan ingin mengembangkan bisnisnya di Indonesia di bidang komputasi awan (cloud computing), HANA (High Performance Analytic Appliance), dan solusi mobility. Ketiga bidang bisnis ini dinilai sangat potensial tahun ini, terutama bagi kalangan usaha kecil dan menengah (UKM).
“Saingan perusahaan tahun 2015 tidak hanya dari Indonesia tapi juga perusahaan luar. Salah satu cara untuk efektif ya perusahaan harus meningkatkan produktivitasnya dari sekarang,” kata Megawaty Khie, Managing Director SAP Indonesia kepada wartawan di The Plaza, Jakarta, Kamis 16 Januari 2014.
Ketiga bidang bisnis yang difokuskan SAP itu masih akan menyasar kalangan UKM. Sebab, ia mengatakan, 70 persen konsumen SAP adalah UKM.
Megawaty menjelaskan, perusahaan besar maupun UKM sudah harus mulai memasuki platform teknologi sebagai basis agar tercipta efisiensi. SAP diklaim mampu menyediakan layanan teknologi seperti yang dibutuhkan perusahaan. Seperti halnya ketika menggunakan SAP HANA, perusahaan bisa menghemat waktu dan tenaga karena pengolahan data bisa lebih cepat. “Biasanya untuk proses data minimal dua hari, tapi pakai HANA dalam 1,5 menit laporannya keluar,” kata dia.
HANA biasa digunakan untuk perusahaan yang bergerak di sektor jasa keuangan, layanan publik, telekomunikasi, dan manufaktur. Perlahan tapi pasti teknologi HANA mulai diminati oleh perusahaan. Terbukti, pertumbuhan SAP HANA secara global naik 69 persen di 2013.
Penggunaan teknologi HANA juga bisa didukung oleh layanan komputasi awan. Menurut Megawaty, potensi layanan ini di Indonesia cukup tinggi meskipun penetrasinya masih kalah jauh dibanding negara tetangga seperti Singapura dan Malaysia. Penyebabnya, persepsi masalah keamanan masih diragukan oleh perusahaan-perusahaan di Indonesia.
“Inilah tugas penyedia layanan seperti SAP untuk memberikan informasi keuntungan dan bukti nyata kesuksesan cloud,” ujar Megawaty.
Penggunaan layanan cloud yang ditawarkan SAP terbilang tinggi. Sepanjang 2013, pertumbuhan pendapatan perusahaan dari cloud mencapai 130 persen atau menghasilkan sekitar 758 juta Euro. (Baca: 5 Mitos Tentang Teknologi Cloud di Indonesia)
Rencana bisnis SAP tahun ini juga akan difokuskan pada solusi mobility agar perusahaan bisa mengatur beragam perangkat ke dalam satu perangkat bergerak yang telah ditentukan. Dengan begitu, data yang selalu dibutuhkan bisa diakses lewat perangkat bergerak dari mana saja. Tentunya, kata Megawaty, perusahaan tetap bisa mengatur keamanan layanan ini dan melakukan back-up data.
Selain mengungkapkan fokus bisnis perusahaan, Megawaty juga berencana mengembangkan ekosistem rekan kerja perusahaan. “Di Indonesia ada 700 perusahaan yang menggunakan layanan dari SAP. Jadi ke depan kami ingin tidak hanya SAP yang mendalami industri customer tapi juga partner tersebut,” kata dia.
ROSALINA
Berita Lain:
Tinggalkan Apple, Pendiri Nest Sempat Disebut Gila
Swedia Siapkan 100 Beasiswa Bagi Pelajar Indonesia
Foxconn Kirim 1,2 Juta iPhone 5S ke China Mobile
Samsung Luncurkan Aplikasi untuk Winter Olympics
Tim Cook Optimistis iPhone 5S Sukses di Cina
Source: http://ift.tt/1maEgMS
via HeniPutra.Net http://ift.tt/1arYVat
0 Response to "Sasar Usaha Kecil, SAP Rancang Bisnis di Indonesia"
Posting Komentar
Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;