minions
Saya pertama kali mencicipi dunia entrepreneur di usia sepuluh tahun. Saya menjual belalang (ya, belalang) dan tidak memiliki banyak tekanan saat itu. Risikonya rendah, sehingga menjadi entrepreneur pada saat itu masih cukup menarik. Dan kemudian saya mulai menjual kartu trading di usia 15 tahun.
Pengalaman itu membuat saya kecanduan berada di dunia entrepreneur dan saya belajar menjadi seorang salesman yang lebih baik. Membeli dengan harga rendah dan menjual dengan harga tinggi kepada anak-anak yang tidak mengerti pasar pada dasarnya adalah trik saya.
Perjalanan saya berikutnya adalah di usia 19 tahun ketika saya mencoba ranah bisnis pendidikan, yang sama sekali tidak berhubungan dengan teknologi. Dan ini membuat saya stres dan kurang tidur. Bisnis yang saya jalani tersebut bukanlah sebuah bisnis yang glamor. Tapi entah kenapa, saya dan mitra saya berhasil melaluinya. Bisnis ini dijual dengan harga murah tapi harus saya akui, menjalankan bisnis tersebut adalah perjalanan yang mengagumkan.
Blog teknologi Asia yang sedang Anda baca ini adalah perjalanan bisnis saya sekarang, dan tingkat stress yang saya dapat jauh lebih tinggi. Saya mulai merasakan bagaimana rasanya berusaha untuk mencapai Key Performance Indicators (KPI) dan pada saat yang sama memastikan bahwa tim saya bahagia dan bekerja secara harmonis. Memperoleh dana dari investor sama sekali tidak menyenangkan. Tapi ini mendorong Anda berjuang untuk hasil yang lebih baik.
Ketika saya menghadiri acara di berbagai negara di Asia, teman-teman saya sering bertanya kenapa saya terlihat sangat lelah, seperti kebanyakan entrepreneur yang memiliki pola tidur yang kacau. Bayangkan, tidur hanya empat hingga enam jam sehari dan menjaga energi Anda tetap tinggi dengan mengkonsumsi kopi dan minuman energi. Siapa pun akan terlihat kacau setelah melalui rutinitas seperti itu selama beberapa bulan.
Perjalanan seorang entrepreneur amat sangat menyakitkan. Dan terkadang saya bertanya pada diri sendiri apakah itu semua berarti dan apakah saya lebih bahagia jika tidak berambisi sebesar ini. Saya percaya sebagian besar entrepreneur pernah melalui masa sulit seperti ini.
Tapi saya sadar bahwa meski perjalanan ini menyakitkan,semua akan menjadi indah pada akhirnya. Entah itu sebuah kegagalan, IPO yang sukses, atau diakuisisi oleh perusahaan lain – akhir sebuah perjalanan akan menjadi indah ketika Anda melihat ke belakang dan merangkai semua masa lalu Anda.
Saya mengingat diri saya saat berusia sepuluh tahun, bermandi keringat menangkap belalang di lapangan sementara teman sekolah saya sedang makan saat jam istirahat. Saya juga ingat bagaimana saya diliputi kekhawatiran di usia 22 tahun, berteriak pada karyawan saya ketika beban memuncak.
Tapi rasa sakit ini dengan cepat berubah manis pada akhirnya. Saya tidak menyesal menghabiskan lima tahun kehidupan saya menjalankan bisnis saya sebelumnya. Saya tidak akan menyebutnya sebuah kesuksesan, tetapi pelajaran yang berharga.
Source: http://id.berita.yahoo.com/menjadi-entrepreneur-itu-tidak-seksi-020025844.html
via HeniPutra.Net http://heniputra.net/menjadi-entrepreneur-itu-tidak-seksi.html
0 Response to "Menjadi entrepreneur itu tidak seksi"
Posting Komentar
Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;