Pernahkah Anda merasa takut ide luar biasa Anda dicuri, sehingga Anda menyimpannya rapat-rapat dan tidak pernah mewujudkannya? Atau lebih buruk lagi, pernahkah ide Anda dicuri? Penyalahgunaan ini merupakan problem sistemik terkait properti intelektual (IP), dan ini adalah masalah yang coba diselesaikan oleh startup asal Singapura, PitchMark.
Ketika Mark Laudi meluncurkan solusi perlindungan IP berbasis web, ia awalnya menargetkan orang di industri kreatif – pembuat iklan, pemasar, seniman, dll. Setelah beberapa bulan, ia melihat jenis konten di-upload lebih banyak dari yang ia kira, seperti kurikulum trainer, proposal konsultasi manajemen, dan rancangan desain interior.
“Dengan range yang luas, kami sekarang menyebut anggota kami sebagai ‘creator’ daripada ‘creative’,” kata Laudi.
Pengguna bisa meng-upload dokumen apapun yang mereka ingin lindungi di situs PitchMark – hingga 50 MB. PitchMark secara digital memberi time-stamp pada dokumen dan sertifikat untuk membuktikan kepemilikan pengguna. Dokumennya diamankan di server PitchMark sampai pengguna menghapusnya. Mereka bisa mengirim dokumen ke klien atau calon klien mereka, dan jika kilen tersebut mencoba mencuri ide seorang pengguna PitchMark akan membela sang kreator dengan menawarkan nasihat hukum professional, mulai dari surat pemberhentian hingga ligitasi. Laudi mengatakan, “PitchMark ditujukan bagi siapapun yang ingin membuat klien mereka mengerti tentang ide tanpa mengambilnya.”
Penggunaan PitchMark pertama kali gratis, namun untuk kedua dan seterusnya akan dikenai biaya yakni Rp 1,7 juta per pitch, dengan biaya keanggotaan seharga Rp 9,5 juta per tahun. “Pengacara tidak murah,” kata Laudi. “Bahkan membuat pengacara menulis surat ke pelanggan yang tidak mau membayar harus mengeluarkan setidaknya beberapa ratus dolar.”
Bagaimanapun, klien juga mendapat keuntungan. Dulu, kreator mencoba melindungi IP-nya melalui rangkaian perjanjian kerahasiaan dan menarik biaya untuk tiap kali presentasi ide – keduanya menyita waktu dan mahal. PitchMark bertindak sebagai pihak ketiga yang menggantikan kedua opsi tersebut, menghemat waktu dan biaya.
PitchMark belum memulai marketing-nya, tapi Laudi mengatakan bahwa platform ini sudah mempunyai pengguna dari India, Afrika Selatan, Amerika Serikat, Istanbul, Australia, Bahrain, Kuala Lumpur, Barcelona, Bangladesh, dan London.
Dengan harga Rp 1,7 juta per PitchMark, perusahaaan ini jelas menargetkan agensi professional dan individu yang mapan. Tapi bagaimana dengan artis yang masih berjuang, musisi mandiri, dan entrepreneur yang masih bootstrapping? Orang-orang tersebut tidak memerlukan tim hukum, hanya time-stamp dan sertifikat yang terpercaya sebagai bukti dari hasil kerja mereka. Saya akan senang jika PitchMark atau perusahaan lain yang sejenis menawarkan alternatif yang lebih murah bagi pasar yang kurang mapan.
Post Presentasikan ide Anda tanpa perlu takut dicuri dengan menggunakan PitchMark muncul terlebih dahulu di Tech in Asia Indonesia.
Source: http://id.berita.yahoo.com/presentasikan-ide-anda-tanpa-perlu-takut-dicuri-dengan-101936445.html
via HeniPutra.Net http://heniputra.net/presentasikan-ide-anda-tanpa-perlu-takut-dicuri-dengan-menggunakan-pitchmark.html
0 Response to "Presentasikan ide Anda tanpa perlu takut dicuri dengan menggunakan PitchMark"
Posting Komentar
Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;