Pentingnya Diet Media Bagi Anak dan Remaja

HeniPutra.Net


TEMPO.CO, New York–Anak-anak dan remaja Amerika secara terus-menerus terpapar beragam jenis media seperti smartphone, media sosial dan televisi. Karena itu penggunaan media tersebut di kalangan anak-anak perlu diatur secara hati-hati, ungkap para ahli anak.


Menurut American Academy of Pediatrics (AAP), penggunaan media yang berlebihan ada hubungannya dengan terjadinya obesitas, kurang tidur, masalah di sekolah, agresi dan problem perilaku lainnya. Menurut lembaga tersebut, hasil riset terbaru menunjukkan bahwa anak berusia 8-10 tahun menghabiskan waktu sekitar delapan jam per hari dengan media. Sedangkan rata-rata interaksi anak yang lebih tua dan remaja dengan media mencapai 11 jam per hari. Sekitar tiga perempat dari anak berusia 12-17 tahun memiliki telepon seluler (ponsel) sendiri dan hampir semua remaja menggunakan pesan pendek (SMS).


Dikatakan oleh AAP, meskipun penggunaannya begitu meluas, tetapi banyak anak dan remaja yang tidak memahami cara dan aturan penggunaan media yang benar. “Pendekatan yang sehat pada penggunaan media di kalangan anak-anak akan meminimalisasi risiko kesehatan dan mendorong penggunaan media yang layak dan positif. Dengan kata lain, seharusnya bisa dilakukan ‘diet media’ yang sehat,” kata Dr. Marjorie Hogan dalam siaran pers AAP yang dikutip oleh situs Health Day edisi 28 Oktober 2013.


Menurut Hogan, orangtua, pendidik dan dokter anak harus berpartisipasi dalam pendidikan media, yang berarti mengajari anak-anak dan remaja mengenai cara memilih media yang baik. Hogan adalah penulis naskah policy statement AAP yang memberikan tips bagi para orangtua dan dokter anak mengenai cara mengatur penggunaan media bagi anak-anak dan remaja. Dokumen policy statement ini dipublikasikan secara online di jurnal Pediatrics pada 28 Oktober 2013.


Bagaimana cara orangtua mendidik anak dalam pendidikan sosial media?


Dikatakan bahwa para orangtua harus membantu anak-anak mereka agar selektif dalam memanfaatkan media dan mengambil peran aktif dalam pendidikan anak-anak mereka. Caranya dengan menonton program bersama anak-anak dan mendiskusikan nilai-nilai yang disampaikan program tersebut. Orangtua juga diharapkan membuat media plan untuk anak-anak mereka. Termasuk di dalamnya adalah jadwal untuk makan dan waktu tidur serta pelarangan adanya media di dalam kamar anak-anak.


Menurut para ahli, batasi jam bermain anak-anak dengan layar televisi menjadi hanya satu atau dua jam per hari. Anak-anak yang berusia di bawah dua tahun malah seharusnya tidak boleh menonton televisi sama sekali.


Selain itu, para dokter anak seharusnya meminta orangtua menjelaskan jumlah jam bermain anak-anak dengan media, jika di dalam kamar tidur anak ada televisi, atau media yang terhubung dengan internet. Pengumpulan data mengenai penggunaan media seharusnya lebih detail jika anak-anak atau remaja berisiko mengalami obesitas, sifat agresif atau masalah di sekolah.


Dokumen policy statement juga mendesak para dokter anak untuk bekerja sama dengan sekolah dalam mendorong pendidikan media, penggunaan teknologi inovatif untuk membantu siswa belajar dan menciptakan aturan mengenai konten yang cocok untuk mengakses media di dalam kelas.


Para dokter anak juga harus menantang industri hiburan untuk menciptakan konten positif bagi anak-anak dan remaja serta mendorong aturan yang ketat mengenai cara sebuah produk dipasarkan pada anak-anak, ungkap AAP.


HEALTH DAY I ARBA’IYAH SATRIANI


Baca juga:


Dua Jam Saja, Batas Anak Ber-Facebook per hari


Ketika Anak Harus Terlatih Hidup Berpindah Tempat


Anak Sehat Juga Bisa Kena Komplikasi Flu


Alergi Parah Tak Mematahkan Semangat Guru Ini



Source: http://id.berita.yahoo.com/pentingnya-diet-media-bagi-anak-dan-remaja-231813075.html






via Berita IT dan Opini Islam http://heniputra.net/pentingnya-diet-media-bagi-anak-dan-remaja.html

0 Response to "Pentingnya Diet Media Bagi Anak dan Remaja"

Posting Komentar

Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;