Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered
TRIBUNNEWS.COM, SANGATTA – Seorang pelajar kelas XI di salah satu SMK di Kecamatan Sangatta Utara, Kabupaten Kutai Timur, ditangkap tim cyber crime Polda Jawa Timur di Sangatta. Ia diduga membobol rekening deposit (virtual account) milik mitra beberapa perusahaan besar yang berkedudukan di Jawa Timur dan Yogyakarta, via aktivitas di internet alias hacking.
Penangkapan dilakukan tanggal 2 April 2014 lalu di Sangatta. Namun Tribun Kaltim (Tribunnews.com Network) baru mendapatkan informasi dari keluarganya yang resah terkait proses hukum yang dijalani pelajar laki-laki berusia 16 tahun, berinisial AD tersebut.
Kakak tersangka, MA, Selasa (15/4/2014), mengatakan beberapa polisi dari tim cybercrime Polda Jatim didampingi beberapa personel Polsek Sangatta telah mengamankan adiknya tanggal 2 April lalu. AD lalu dibawa ke Surabaya untuk proses hukum lanjutan.
Berbekal informasi dari kakak AD, Tribun Kaltim berhasil menghubungi Rusdi, teknisi IT yang membantu pengelolaan IT di beberapa perusahaan yang berhasil diretas oleh AD di Pulau Jawa, khususnya Indosar dan Citos Connection.
Rusdi mengatakan awalnya pihaknya membuat laporan polisi untuk membongkar indikasi keterlibatan orang dalam perusahaan dalam tindakan hacking tersebut. Namun belakangan terkuak pelakunya AD seorang diri.
“Penelusuran awal kami di facebook, ada salah satu nama yang dikenal oleh AD. Orang itu dekat dengan lingkungan perusahaan. Namun belakangan kami ketahui bahwa AD melakukan tindakannya sendiri,” katanya, Selasa (15/4/2014).
Rusdi menjelaskan, objek yang diretas oleh AD adalah semacam rekening nasabah, deposit, atau virtual account milik mitra usaha Citos Connection. Perusahaan Citos bergerak di bidang pengisian pulsa. Adapun dana yang terhimpun di rekening bisa mencapai miliaran rupiah.
“Adapun nilai kerugian dalam masalah ini sekitar Rp 15 juta, khusus untuk perusahaan Citos. Masih ada beberapa perusahaan lain yang juga dirugikan. Yang jelas kami tidak ingin menimbulkan kepanikan bagi mitra usaha kami. Kami juga tidak ingin citra perusahaan tercoreng,” katanya.
Rusdi mengatakan, hingga saat ini pihaknya belum pernah berkomunikasi secara resmi dengan keluarga AD di Sangatta. Ia pun belum mendengar adanya harapan keluarga agar kasus diselesaikan secara kekeluargaan ataupun diproses di Sangatta.
“Kami belum pernah tahu kalau keluarga AD siap bertanggung jawab atas masalah ini dan ingin menyelesaikan permasalahan ini secara kekeluargaan. Ya kami menunggu saja sembari proses hukumnya berjalan,” katanya.
Meskipun demikian, mengembalikan kerugian tidaklah otomatis menghapuskan pidananya.
“Yang jelas, kalau ada itikad baik dari keluarga AD, maka saya siap untuk memfasilitasi meneruskannya ke tingkat manajemen perusahaan,” katanya.
Namun ia tidak bisa menjamin bahwa laporan ke polisi akan dihentikan.
“Kita akan lihat terus proses hukumnya. Ketika ada itikad baik keluarga, akan kami teruskan pada pimpinan dan manajemen perusahaan untuk dipertimbangkan,” katanya.
Baca Juga:
Pelapor Kasus Hacker Tunggu Itikad Baik Keluarga
Faktor Historis, Golkar Kesulitan Gandeng PKS dan PKB
Biografinya Ada di Soal UN, Jokowi: Ada yang Ingin Menjelek-jelekkan Saya
Source: http://ift.tt/1p8krtz
via HeniPutra.Net http://ift.tt/1iWP91f
0 Response to "Pelapor Kasus Hacker Tunggu Itikad Baik Keluarga"
Posting Komentar
Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;