Kreasik bantu produk kerajinan tangan Indonesia masuk ke pasar global

situs kreasik

Indonesia adalah negara yang memiliki keberagaman yang sangat besar, baik dalam hal budaya, suku, ras, agama, makanan, dan juga kerajinan tangan. Tapi, di era modern sekarang ini, tidak banyak masyarakat Indonesia yang mau menghargai kerajinan tangan atau bahkan produk-produk handmade buatan dalam negeri yang sebenarnya punya kualitas dan daya tarik yang tak kalah dibandingkan produk-produk luar. Selain itu, untuk membeli produk kerajinan tangan, seseorang biasanya harus repot-repot pergi ke tempat asal kerajinan tangan itu dibuat, dan itu perlu waktu dan biaya yang besar. Masalah inilah yang coba diatasi oleh Kreasik. Startup yang sebelumnya bergerak di bidang e-commerce fashion dengan nama Shoperative ini melihat bahwa belum ada marketplace yang secara khusus ditujukan untuk produk-produk handmade dan khas Indonesia.


Proses transaksi di Kreasik sendiri cukup mudah. Anda bisa langsung mendaftar dengan akun Facebook, Twitter, atau Google Plus Anda. Tapi setelah itu, Anda harus melengkapi data diri Anda agar dapat melakukan transaksi. Untuk membeli produk, Anda cukup memesan produk yang ada, dan menunggu notifikasi tagihan pembayaran dalam bentuk e-mail. Setelah itu Anda hanya perlu membayar melalui transfer bank ke rekening Kreasik, dan kemudian menunggu barang pesanan Anda sampai.


Untuk menjadi penjual atau merchant, pengguna harus mengisi data nomor rekening bank untuk menerima hasil penjualan mereka. Kreasik yang memfasilitasi transaksi sebagai rekening bersama atau escrow akan langsung mengirimkan uang kepada penjual setelah barang diterima oleh pembeli. Untuk mulai menjual produk sendiri, sang penjual cukup meng-upload produk mereka di Kreasik. Tapi, demi menjaga kualitas produk yang dijual, penjual harus memastikan bahwa produknya asli dan tidak melanggar hak cipta, serta memiliki foto yang jelas. Jika tidak, tim Kreasik akan menolak untuk menampilkan produk tersebut.


Kreasik mendapatkan komisi empat persen dari tiap penjualan. Tapi, selain itu, Kreasik tidak memiliki sumber pendapatan lain dan belum memiliki investor sehingga mereka harus membiayai sendiri startup ini.


Lebih dicintai di negeri orang?


Sejak diluncurkan di bulan Maret tahun lalu, startup ini telah memiliki lebih dari 1.000 produk dari sekitar 200 penjual, Kreasik saat ini memiliki total 1.000 member. Tapi, jumlah transaksi mereka saat ini masih belum memuaskan. Rhendie Adelanovandy dari Kreasik berpendapat bahwa mungkin ini disebabkan oleh “minat pasar yang masih lebih memilih produk-produk buatan luar negeri”.


Ironisnya, pasar yang lebih menjanjikan untuk produk-produk buatan tangan khas Indonesia justru ada di luar Indonesia, baik itu masyarakat asing, ataupun masyarakat Indonesia yang tinggal di luar negeri. Dan terbukti, menurut cerita Rhendie, mahasiswa Indonesia di Australia saja terkadang membeli berbagai kerajinan khas Indonesia dan kemudian dibawa ke Australia untuk kemudian dijual kembali.


Melihat itu, tidak mengherankan jika tanggal 16 Desember lalu Kreasik membuka program Kreasik Goes to Australia. Melalui program ini, Kreasik mengajak masyarakat Indonesia di Australia untuk ikut mempromosikan dan menjualkan produk kerajinan tangan Indonesia di sana. Penjual yang tertarik untuk berpartisipasi tinggal mendaftarkan produk mereka sesuai dengan instruksi yang telah diberikan, kemudian Kreasik akan (sekali lagi) mengkurasi apakah produk yang didaftarkan oleh sang penjual pantas dijual di Australia.


Proses pendaftarannya sampai saat ini tidak selancar yang diharapkan karena meskipun ada beberapa barang unik yang masuk dalam daftar, banyak juga barang-barang yang tidak “khas Indonesia” dan juga “KW” atau palsu, sehingga Kreasik harus menolaknya.


Masakan khas Indonesia!


Rencana Kreasik tidak hanya terbatas pada produk kerajinan. Tahu bahwa masyarakat Indonesia yang ada di luar negeri “kangen” dengan masakan Indonesia, mereka juga akan menjual makanan khas Indonesia disana. Lain halnya dengan produk kerajinan tangan, Kreasik tidak bisa mengekspor masakan ke negara lain. Jadi mereka bekerja sama dengan Persatuan Pelajar Indonesia (PPIA) di University of New South Wales (UNSW) – yang selama ini memang sudah sering menjual kerajinan khas Indonesia – untuk ikut menjual masakan Indonesia disana.


Melalui program ini, selain tentunya bisa meningkatkan angka transaksi, Kreasik berharap masyarakat Indonesia bisa lebih “melirik” dan menghargai produk-produk khas buatan Indonesia, dan juga meningkatkan ketertarikan masyarakat asing terhadap produk-produk khas buatan Indonesia.


Di Indonesia, saingan Kreasik yang juga bergerak di bidang ini adalah Craftline. Selain itu, situs toko online lain seperti Tokobagus dan Berniaga juga terkadang menjual produk-produk buatan tangan dan khas Indonesia di situs mereka.


(Diedit oleh Enricko Lukman)


Source: http://id.berita.yahoo.com/kreasik-bantu-produk-kerajinan-tangan-indonesia-masuk-ke-103009980.html






via HeniPutra.Net http://heniputra.net/kreasik-bantu-produk-kerajinan-tangan-indonesia-masuk-ke-pasar-global.html

0 Response to "Kreasik bantu produk kerajinan tangan Indonesia masuk ke pasar global"

Posting Komentar

Bagaimana menurut kamu??? hmmmmmmmm @_^;